Sinergi Bersama Mewujudkan Lingkungan dan Air yang Lestari

Sudah tahukah kamu bahwa air merupakan kebutuhan utama kita? Saat di rumah misalnya, kita memerlukan air untuk mandi, memasak, mencuci piring dan baju, menyiram tanaman, mengepel lantai, mencuci tangan dan masih banyak kegiatan lain yang memakai air. Bahkan yang paling penting, air merupakan zat utama yang diperlukan untuk aktivitas tubuh, karena 60% tubuh kita ini terdiri dari air. Tanpa air kita tidak bisa hidup, tidak akan ada kelanjutan untuk siklus kehidupan di masa yang akan datang. 


Ilustrasi pribadi

Tapi apakah kamu tahu bahwa air yang ada di dunia ini hanya sedikit saja yang bisa kita pakai? Di bumi, 70% berisi air (1,4 ribu juta kilometer kubik), yang bisa kita manfaatkan hanya 0,003%. (1) 97% lainnya ada di dalam laut atau samudera, akan tetapi air laut tidak bisa langsung kita minum atau konsumsi. Air laut mengandung banyak garam, untuk menggunakannya kita harus mengolahnya terlebih dahulu melalui proses yang panjang. Alat yang dipakai pun juga pasti sangat mahal. Rumit bukan? Sisanya hanya 3% yang hampir semuanya tersimpan di lapisan kutub.

Air juga tidak hanya dipakai oleh manusia lho, hewan dan tumbuhan pun membutuhkan air. Hewan membutuhkan air untuk minum, untuk membersihkan diri, dan sebagian dijadikan tempat hidup. Tumbuhan juga sama, mereka menggunakan air untuk proses fotosintesis. Tanpa air, seluruh flora dan fauna akan punah karena air adalah kebutuhan utama mereka.

Coba bandingkan berapa jumlah manusia, flora, dan fauna yang ada di bumi ini dengan jumlah air yang kita pakai, bagaimana bisa air yang sedikit tersebut memenuhi kebutuhan kita? Jika kita menggunakannya secara berlebihan tentu jawabannya tidak bisa. Air di permukaan bumi lama-kelamaan akan menipis. Cadangan air bersih pun akan semakin berkurang. Ngeri sekali!

Sebenarnya manusialah orang yang paling berpengaruh akan kelestarian air dan lingkungan hidup. Disengaja atau tidak, masih ada beberapa kegiatan manusia yang merusak siklus air tersebut. Berikut saya rumuskan beberapa faktor penyebabnya:

Sumber gambar

1. Penebangan hutan secara liar
Dampak yang ditimbulkan dari penebangan hutan secara liar yaitu banjir, tanah longsor dan berkurangnya ekosistem di dalam hutan itu sendiri. Kerusakan lahan merupakan faktor utama erosi dalam sebuah sistem Daerah Aliran Sungai (DAS) yang mengganggu ketersediaan air untuk air minum dan air untuk kegiatan lainnya (2).

2. Pembangunan kota dan industri yang besar-besaran.
Konstruksi bangunan menutup tanah, menyebabkan banjir, menghasilkan run off air, dan memerlukan penyesuaian tata drainase. Karena itu, perubahan tata guna lahan dan tata ruang perlu disinkronkan dengan izin lokasi bangunan disertai ketentuan building code dan penyesuaian sistem drainase (3).

3. Penambangan liar
Proses penambangan dilakukan dengan cara menggali tanah yang sebenarnya memicu terjadinya kerusakan tanah sehingga lahan hijau menjadi rusak. Dampaknya sumber mata air bawah tanah akan hilang (4).

4. Pembuangan air limbah dan sampah yang sembarangan
Selain memengaruhi kesehatan manusia, pembuangan limbah sembarangan pun akan menjadi sumber pulusi air, tanah, dan udara serta sebagai sarang penyakit (5).

5. Pembakaran hutan
Masih lekat dalam ingatan, saat ini Indonesia sedang dilanda musibah berupa kebakaran hutan. Dampak yang ditimbulkan hilangnya sejumlah spesies, erosi, penurunan kualitas air, bencana alam, dan pemanasan global (6).

Kalau sudah seperti itu siapa yang rugi? manusia serta flora dan fauna yang ada di sekitarnya bukan? Lalu siapakah yang harus bertanggung jawab? Tentu saja kita semua. Ada beberapa elemen yang harus saling mendukung konservasi air dan pelestarian lingkungan tersebut, yaitu:

Ilustrasi pribadi

Pertama adalah pemerintah. Mengapa pemerintah? Karena pemerintah adalah pemegang kekuasaan tertinggi di suatu negara yang memiliki kemampuan untuk mengatur masyarakatnya. Tugas dari pemerintah adalah membuat, menjalankan, serta mengawasi segala kebijakan-kebijakan mengenai masalah kelestarian lingkungan dan air bersih. 

Kedua adalah para pakar akademisi. Selain memiliki sumber daya alam yang melimpah, Indonesia juga memiliki sumber daya manusia yang mumpuni. Banyak sekali masyarakat yang pandai dengan ilmu memadai. Tugas dari para akademisi ini adalah membantu menyediakan berbagai macam teknologi ramah lingkungan yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakatnya.

Ketiga adalah anggota LSM dan media massa. Tugas mereka adalah menyuarakan aspirasi masyarakat. Melalui medialah segala kegiatan yang mendukung kelestarian lingkungan dapat disebarluaskan kepada masyarakat.

Keempat adalah perusahaan air mineral. Perusahaan ini juga bertanggung jawab menjaga air, salah satunya menggunakan konsep dari hulu ke hilir. AQUA Grup adalah perusahaan yang telah melakukannya.

Kelima adalah masyarakat itu sendiri. Jangan salahkan banjir jika manusia sendiri tidak sadar telah membuang sampah sembarangan. Jangan salahkan tanah longsong jika manusialah yang menebang pohon di hutan. Semua tergantung dari kesadaran masing-masing. Semua elemen harus saling bersinergi bahu membahu untuk menjaga kelestarian lingkungan. Kita tidak bisa hanya mengandalkan satu pihak saja.

Kelestarian lingkungan dan air adalah tanggung jawab bersama, oleh karena itu sudah saatnya kita melakukan aksi nyata untuk menjaga anugerah dari Sang Kuasa ini. Sebenarnya kita dapat melakukan aktivitas yang memberikan perubahan terhadap keberlangsungan air bersih maupun lingkungan sekitar lho. Apa saja? Berikut salah satunya:

Saat di rumah:
* Mencuci pakaian jika pakaian kotor sudah menumpuk banyak.
* Menggunakan air bekas cucian sayur atau beras untuk menyiram tanaman.
* Segera mematikan keran jika tidak digunakan. 
* Tidak membuang sampah secara sembarangan.
* Tidak mencuci kendaraan setiap hari.
* Mandi menggunakan shower.
* Menanam pohon atau tumbuhan.

Saat di tempat kerja:
* Jika jarak rumah dan kantor dekat, usahakan naik sepeda atau jalan kaki.
* Gunakan kertas di kedua sisinya.
* Matikan AC, komputer, atau alat elektronik jika tidak digunakan.
* Bawalah air minum dan bekal dari rumah.

Saat berkebun:
* Biarkan rumput tumbuh lebih tinggi supaya mengurangi konsumsi air.
* Jangan membakar sampah, karena menghasilkan karbondioksida yang menyebabkan perubahan iklim.
* Siramlah tanaman pada sore hari untuk menghindari air menguap percuma saat siang hari.

Saat belanja: 
* Membawa kantong belanja sendiri.
* Membeli produk daur ulang, produk segar dan hemat energi.

Kelihatannya memang sederhana, namun jika setiap orang menyadari langkah kecil kita sangat berarti untuk kelangsungan hidup di masa yang akan datang, semua akan merasakan kebaikan dari lingkungan dan air yang lestari. Baik itu pemerintah, masyarakat, dan pers harus sama-sama melakukannya. Are you ready?

Sumber:
(1) http://dr-suparyanto.blogspot.co.id/2014/03/masalah-air-bersih.html
(2)http://nasional.kompas.com/read/2010/08/26/16374722/Lahan.dan.Hutan.Kritis...Air.Krisis.%20pada%202%20april%202012
(3) https://bebasbanjir2025.wordpress.com/artikel-tentang-banjir/emil-salim/
(4)http://www.republika.co.id/berita/nasional/jawa-barat-nasional/14/06/16/n79on0-pabrik-dan-tambang-liar-rusak-resapan-air-karawang-selatan
(5) https://biosbarti.wordpress.com/2013/03/24/masalah-sampah/
(6) http://alamendah.org/2011/08/27/dampak-kebakaran-hutan/
Gambar: http://poskotanews.com/2015/02/09/ini-dia-penyebab-banjir-di-jakarta-dan-sekitarnya/

6 komentar

  1. Ilmu baru lagi nih. Makasih, kak, infonya.
    Memang, melestarikan lingkungan dan air adalah tanggung jawab bersama. Mari kita mulai sama-sama. :)

    BalasHapus
  2. kak meiii..
    apa kabar?
    lama gak berkunjung kesini, makin valuable postinganya :D
    tips lain: kalo nyuci, pake detergennya seperlunya aja. kalo banyak-banyak, nanti busanya tambah banyak. akhirnya ngebilasnya berkali kali juga.. hemat air ciyn..
    hhe

    BalasHapus
  3. ya mengingat akan pentingnya air dalam rantai kehidupan sudah seharusnya untuk dilestarikan dan dijaga kelestariannya. terkait fenomena yang menyebabkan semakin menipisnya air solusi terbaik menurut saya adalah sosialisasi beserta aksi ya dimulai dari diri tepatnya. namun ketegasan pemerintah dibutuhkan disini. intinya semua harus turut serta... hmm uraian artikelnya cukup mendetail sis semoga menang ya. semangat blogger sis "selamat hari blogger nasional"

    BalasHapus
  4. yukkk kita hemat airrr dan gunakan secara bijak saat ini juga, sekarang kita sudah terlalu banyak mengeksploitasi air

    BalasHapus
  5. Paling kerasa kalo butuh, barangnya gak ada. Kayak sekarang, butuh air tapi airnya lagi langka. Mulai deh nyesel. Heuheuheuheu

    BalasHapus
  6. Ini kak mey ikutan lomba apa gimana nih...

    Intinya memang masalah air ini adalah tanggungjawab bersama. Harus ada upaya mensinergikan antara berbagai elemen masyatakat untuk kelestarian air untuk masa depan..

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkunjung, silakan berkomentar dengan sopan ya. Jangan lupa follow ig/twitter juga di @meifariwis